Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan, potensi kuliner berbasis teknologi (foodtech) sangat besar dengan momentum PPKM Darurat. Potensi masyarakat terutama para milenial selalu berani mencoba hal yang baru untuk mengusir rasa jenuh selama PPKM Darurat, termasuk mencicipi berbagai pilihan menu kuliner.
Para pemain bisnis teknologi kuliner bisa berkolaborasi dengan penyedia ride-hailing, untuk meningkatkan layanan antar makanan dan social commerce untuk menstimulasi minat masyarakat yang berselancar di dunia maya agar memesan makanan. Menurut Dianta Sebayang, stategi bagi para foodtech adalah melakukan digital marketing melalui berbagai media sosial. Karena peluang memperkenalkan produknya lebih besar. Namun, tetap jangan terlena karena tantangan utama adalah distribusi bahan baku produk dan permodalan usaha
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, sektor kuliner saat ini sekarang mengalami turbulensi dari luring ke daring apalagi PPKM Darurat akan mengakselerasi kegiatan masyarakat secara daring.
Sandiaga mengatakan, setiap pemain harus mulai memikirkan perkembangan bisnisnya melalui inovasi, salah satunya di sisi kemasan produk untuk memikat konsumen secara masif. Dia juga mengimbau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner meningkatkan kapabilitas pengantarannya saat masa PPKM.